Berita Bola - Presiden Federasi Sepakbola Jerman (DFB), Reinhard Grindel, mengaku ia seharusnya memberi lebih banyak dukungan pada Mesut Ozil, ketika gelandang itu menjadi target serangan rasisme.
Mesut Ozil, 29 tahun, umumkan pensiun dari tim nasional bulan lalu setelah Jerman tersingkir dari Piala Dunia 2018 di Rusia. Ozil katakan, dia jadi target serangan rasisme dan merasa tidak dihormati karena keturunan Turki, dan bukannya pemain asli Jerman.
Mesut Ozil menjadi pemain kunci dari skuad Jerman yang memenangkan Piala Dunia 2014. Namun, ia kemudian hadapi rentetan kritik karena berfoto bersama Presiden Turki, Tayyip Erdogan, pada Mei lalu, dan karena performanya di Piala Dunia 2018.
Dalam pernyataan pengunduran dirinya bulan lalu, Ozil menuduh DFB dan juga Reinhard Grindel gagal berikan dukungan yang mencukupi atas serangan rasis yang dialaminya akibat foto itu.
Dalam sebuah wawancara dengan media Jerman Bild pada Minggu (19/8), Grindel mengakui dia seharusnya menangani serangan rasisme atas Ozil dengan cara yang berbeda.
“Saya seharusnya memposisikan diri saya lebih jelas mengingat serangan rasis dari beberapa sudut dan saya seharusnya melindungi Mesut Ozil. Serangan seperti itu tidak bisa diterima,” kata Grindel. - Agen Judi Online Terpercaya
Ozil dicemooh selama laga pemanasan terakhir Die Mannschaft sebelum Piala Dunia dan banyak penggemar Jerman telah memintanya untuk dikeluarkan dari skuad timnas, karena fotonya bersama Erdogan. Opini yang muncul saat itu, ia lebih memihak Turki dan menolak berintegrasi dengan masyarakat Jerman. “Saya menyesal dia merasa dikecewakan DFB,” tambah Grindel.
Ozil jadi salah satu kambing hitam atas tersingkirnya Jerman di fase grup Piala Dunia 2018 di Rusia, meski mereka datang ke turnamen itu sebagai juara bertahan. Namun, Grindel mengatakan dia tidak pernah salahkan Ozil atas kegagalan itu.
“Bagi kami, kami menang bersama-sama dan kami kalah bersama-sama. Akan absurd untuk menyalahkan satu pemain saja untuk tersingkirnya kami [dari Piala Dunia],” ujar pria berusia 56 tahun itu, yang mengambil alih posisi puncak DFB pada tahun 2016.
No comments:
Post a Comment