Berita Bola - Lucas Moura mulai menyindir Unai Emery karena ia terbukti bisa main bagus di klub Liga Inggris, Tottenham Hotspur. Hal ini sedikit mengungkit kerenggangan kedua sosok tersebut saat masih di Prancis.
Lucas Moura sendiri memang terbukti kinerja tak mengecewakan seperti dalam pertandingan melawan Manchester United bebrapa waktu yang lalu. Lucas bisa mencetak dua gol untuk membantu Tottenham permalukan kubu Setan Merah di Old Trafford.
Lucas sendiri aslinya bukan penyerang murni dan lebih banyak beroperasi di belakang Harry Kane, entah di sayap maupun di tengah juga. Meski begitu, dirinya tetap saja sudah mencetak total tiga gol musim ini.
Lucas sendiri bergabung dengan Spurs pada Januari 2018 dari PSG dan tak langsung bisa menunjukkan permainan terbaiknya. Lucas saat ini sudah bisa beradaptasi dengan baik dengan cara mempersiapkan kondisi fisiknya dan hal itu ia sampaikan melalui ESPN Brazil.
“Dulu waktu baru pindah ke sini, saya bisa tahu bahwa situasinya sangat kompetitif dan dinamis. Bekerja di sini kok rasanya sangat berat. Saya sampai harus meningkatkan kekuatan fisik saya, dan itu akhirnya bisa juga saya tunjukkan dalam permainan,” jelas Lucas Moura kepada ESPN Brazil.
“Waktu masih di Prancis, pertarungan fisiknya tidak sehebat saat main di sini. Tapi hal itu bagus juga bagi saya karena permainan saya menjadi berkembang. Saya menjadi tumbuh di sini dan terus berevolusi jadi lebih hebat. Dari dulu semua orang mengatakan bahwa permainan saya akan cocok dengan Liga Inggris dan saya akan bisa sukses di sini. Tapi ya baru awalnya saja saat ini.” - Agen Judi Online Terpercaya
Ia sekalian menyindir mantan pelatihnya. Alasan utama Lucas meninggalkan PSG karena Unai Emery diklaim tidak menyukainya. Emery sendiri saat ini lagi poles Arsenal.
Musim 2016-18, Lucas Moura adalah pemain dengan jumlah gol terbanyak kedua di PSG dengan 19 gol dan 10 assist, di belakang Edinson Cavani. Tapi musim lalu Lucas Moura malah jarang dibawa ke bench oleh Unai Emery hingga sang pemain kesal. Lucas Moura lantas pilih cabut pada tengah musim karena tak kuat diasingkan tanpa alasan oleh Emery.
“Situasi waktu itu sangat berat bagi saya, tujuh bulan terburuk dalam hidup. Musim sebelumnya saya bermain sangat baik kok, saya menjadi pencetak gol terbanyak kedua di tim, di belakang Cavani. Tapi musim selanjutnya, saya malah tidak dipanggil masuk tim cadangan juga. Saya masih terus ikut latihan, tapi saya malah tidak diajak ke pertandingan. Saya pulang saja saat tim bermain,” kenang Lucas Moura dengan kesal.
“Tapi saya terus bekerja keras dan berusaha untuk terus kuat. Untungnya Tuhan masih mau memberikan hadiah terbaik dalam hidup saya; ya kelahiran anak saya,” pungkasnya.
No comments:
Post a Comment